Siemens SL45 – Dalam Kenangan

Sejak kehilangan Motorola ROKR E6 akibat jatuh dari saku saat naik kendaraan, saya menggunakan Siemens SL45 sebagai hp utama. Saya tidak malu dengan hp yang masih memiliki antena itu tetapi justru bangga atase hp jadul bisa digunakan untuk mendengarkan mp3. Apa tidak keren? Belum lagi kualitas suaranya yang mantaf, gak kalah dengan ponsel musik keluaran sekarang.

Entah kenapa saya terlanjur jatuh cinta dengan hp ini (tepatnya dengan Siemens SL45). Hp yang lain boleh dijual tetapi eman-eman dengan hp yang satu ini. Bukan hanya karena hp ini merupakan hp pertama yang bisa nyetel MP3 dan memiliki kartu memori melainkan juga kenangan bagaimana perjuangan memperolehnya semakin membuat saya enggan untuk melepaskannya (lebay! – Biarin!)

Siemens SL45

Siemens SL45 ini juga yang memperkenalkan saya pada dunia patching Siemnes. Sekadar informasi patching ialah aktivitas untuk mengubah bahasa pemrograman suatu ponsel sehingga bisa menampilkan menu yang sebenarnya tidak bisa ditampilkan dalam model standarnya. Bingung? Contohnya begini. Di Siemens SL45 ini sebenarnya MP3 playernya tidak dapat diminimize, namun setelah di patch kini sambil ndengerin mp3 bisa sambil SMS-an atau akses menu lainnya. Setelah di patch tampilan dan fungsi Siemens SL45 ini akan semakin powerful dibandingkan versi standart.

Oh ya, Siemens SL45 yang saya miliki dulu sebenarnya Siemens SL45 biasa alias gak pakai embel-embel i. Namun setelah di oprek kini jadi Siemens SL45i dengan satu tambahan kemampuan yaitu bisa menjalankan program Java MIDP 1. Oprek? apa lagi tuh? Sederhanya oprek itu sama seperti patching cuma kalau patching itu sebatas mengubah sistem kalau oprek bisa keseluruhan termasuk hardwarenya.

Sayangnya, Siemens SL45 ini semakin lama semakin rewel. Mulai dari baterai yang mudah ngedrop walaupun sudah dibelikan baterai baru, sampai kasus keypad yang tidak bisa respon plus casing asli yang sudah retak karena sering dibongkar. Puji Tuhan satu persatu masalah tersebut dapat teratasi dan Siemes SL45 dapat digunakan kembali secara normal.

Sialnya, belum juga ada 1 bulan dijadikan sebagai ponsel utama, Siemens SL45 ini bermasalah lagi pada keypadnya, kadang mau kadang tidak. Aghrrrr!!! Untuk sementara hp ini saya masukkan kotak dulu, nunggu kalau ada bangkai Siemens SL45 atau Siemens SL45 yang masih normal dan dijual murah dibawah 75 rb 🙂 Rencananya mau saya kanibal saja, walau belum tahu bagian mana dari Siemnes SL45 yang masih dipertahankan 🙂 Atau semoga ada yang berkenan memberi saya Siemens SL45nya 🙂

4 thoughts on “Siemens SL45 – Dalam Kenangan”

  1. Pingback: Beli HTC Snap | /Hardono ada di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *