Ada sebuah judul berita di forum berita kaskus yang menarik perhatian saya: Kanit Reskrim Tewas Tabrak Truk Parkir – Warga Enggan Menolong. Isinya mengenai seorang polisi yang tewas setelah menabrak truk yang diparkir di pinggir jalan. Ironisnya selama 1,5 jam setelah kecelakaan terjadi tidak ada satupun masyarakat yang tergerak untuk menolong. Sumber media tersebut menuliskan bahwa masyarakat enggan menolong karena takut dijadikan tersangka. Sungguh suatu ironi!
Saya tidak ingin mempermasalahkan apakah media tersebut melebih-lebihkan alasan warga atau menampilkan apa adanya. Namun, bagi saya ketakutan warga tersebut adalah fakta yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat mulai kurang peduli dan enggan menolong bila ada orang yang mengalami kecelakaan parah karena mereka takut berurusan dengan polisi. Sudah menjadi rahasia umum kalau mengalami kecelakaan sebaiknya diselesaikan sendiri saja, gak usah membawa-bawa polisi daripada repot urusannya.
Saya sendiri mengalami 2 kejadian yang berkaitan dengan ketakutan ini. Pertama ialah saat tetangga saya mengalami kecelakaan hingga menyebabkan ia meninggal dunia. Saksi mata yang ada di tempat itu justru lari ketakutan dan tidak mau menolong padahal korban sedang kritis. Setelah diintegrasi oleh teman-temannya ternyata mereka memilih lari karena takut nanti akan dijadikan saksi di kepolisian. Kedua ialah saat saya melihat ada orang yang pingsan di tengah jalan. Karena ingin segera mengabari keluarganya maka saya menyarankan untuk membuka dompetnya dan mencari tahu dimana dia tinggal. Namun, usulan tersebut langsung ditolak warga yang lain karena mereka takut disangka melakukan perbuatan buruk terhadap orang tersebut dan beresiko dibawa ke kantor polisi. Ya sudah terpaksa harus menunggu sampai orang tersebut siuman dan sadar benar baru bisa kita interograsi.
Polisi yang seharusnya bisa mengayomi masyarakat kini justru dipandang sebagai suatu ‘mahluk’ yang sangat menakutkan dan wajib untuk dihindari. Sialnya media pun sering memberitakan mengenai masyarakat yang mengalami kecelakaan dan justru dijadikan tersangka oleh polisi. Hal ini semakin membuat warga enggan untuk menolong korban kecelakaan atau melaporkan ke kepolisian bila menemui atau mengalami kecelakaan.
Ketakutan terhadap polisi ini hanyalah satu dari segudang pandangan negatif masyarakat terhadap instansi kepolisian. Pandangan negatif lainnya seperti polisi yang doyan duit, kurang respon menyelesaikan kasus, atau tidak mampu meredam bibit konflik yang dilakukan oleh organisasi garis keras tertentu kini mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Yang jelas polisi harus mulai berubah bila mereka ingin benar-benar menjadi pengayom dan sahabat masyarakat. Kalau tidak (sekadar menerawang) bisa jadi polisi malah dianggap sebagai musuh masyarakat.
Sebagai catatan memang tidak semua polisi itu buruk, sebagian masih ada yang benar-benar mengayomi masyarakat tanpa pamrih dan sebagian lagi gak tahu bagaimana ketulusan hatinya 🙂
soalnya .. udah .. kebanyakan polisi itu di pandang masyarakt jelek .. ya makanyya masyarakt enngan mempercayai polisi lagi.
ehm , polisi itu mudah disogok, mangkanya dimata masyarakat polisi itu sama saja .?