Dua kemenangan yang diperoleh Timnas U-23 dalam pertandingan cabang olahraga Sepakbola di Sea Games kali ini patutlah dibanggakan. Kemenangan pertama melawan Kamboja (6-0) bisa dimaklumi karena tim lawan berada satu level di bawah Indonesia. Sedangkan kemenangan 2-0 saat melawan Singapura patutlah diacungi jempol. Hal ini mengingat kekuatan kedua tim yang imbang dan status Singapura yang juga merupakan salah satu kekuatan sepakbolah di Asia Tenggara. Namun, perjalanan meraih medali emas masih panjang. Di penyisihan grup Indonesia masih harus melawan Thailand yang masih menjadi raja sepakbola di kawasan Asia Tenggara dan Malaysia sebagai juara Piala AFF 2010. Jika lolos dari babak penyisihan, lawan yang dihadapi di semifinal dan final tentu juga tidak akan mudah ditaklukkan.
Dua kemenangan ini sekaligus juga menjadi harapan bagi masa depan perkembangan sepakbola Indonesia. Selain mampu meraih emas, masyarakat Indonesia juga berharap generasi kali ini merupakan generasi emas yang mampu mengharumkan nama sepakbola Indonesia di kancah internasional. Namun, jangan sampai dua kemanangan tanpa pernah kebobolan ini menjadikan para pemain tinggi hati. Masyarakat Indonesia pun diharapkan juga tidak terlalu membanggakan hal ini dan terus memberikan kritik yang membangun bagi timnas.
Credit: Tribunnews/Dany Permana
Marilah kita belajar dari sejarah. Hasil bagus yang diperoleh saat babak penyisihan Piala AFF 2010 kemarin membuat media begitu memuja penampilan timnas. Para pemain pun menjadi incaran media infotainment dan para politikus yang ingin mendompleng kepopuleran mereka. Namun, awal yang bagus tidaklah menjamin akhir yang bagus. Timnas senior waktu itu ganti dipermalukan oleh Malaysia setelah sebelumnya kita begitu bangga mampu melumat Malaysia di babak penyisihan.
Belajar dari pengalaman itulah marilah sebagai masyarakat Indonesia kita tidak terlalu heboh dalam dua menanggapi di laga awal Sea Games ke-26 kali ini. Kritik harus tetap di berikan sebagai masukan yang berguna buat timnas. Saya pribadi salut dengan kritik yang diberikan oleh sang pelatih Rahmad Darmawan terhadap anak didiknya. Hal ini sekaligus untuk menjaga agar mereka tidak terlalu tinggi hati.
Catatan lainnya semoga media juga tidak terlalu mengekspos kehidupan pribadi anggota timnas U-23 kali ini.
Selamat berjuang Timnas U-23, semoga emas bisa kalian raih!
bener jgn lansung cepat bangga, karena belum mengangkat Piala. tadi lawan Malaysia aja kalah. harus terus berjuang kawan ku Garuda ku Merah Putih ku.
Sayangnya di final lagi-lagi kalah 🙁
iya itu emang benar disamping itu kita harus tetep berjuang dan berlatih , agar bisa menjadi pemain terbaik dunia 😀 semangat indonesia 😀