Menjadi Orang Tua Tunggal – Hari 2

Hari kedua ketika menjadi orang tua tunggal untuk sementara saya awali dengan mencuci bajunya Ime di saat matahari baru mau mulai bangun. Kebiasaan di rumah yang saya bawa ke sini. Selain agar Ime masih punya banyak persediaan baju alasan lainnya saya ingin nyoba deterjen lainnya :). Hasilnya memang deterjen itu cukup bagus dan ampuh untuk membersihkan noda hanya cukup dengan diucek pakai tangan. Selesai mencuci, Ime pun bangun dan untunglah dia tidak mengompol. Dan perjalanan hari kedua menjadi orang tua tunggal pun kembali dimulai

Beberapa saat setelah Ime bangun, saya mengajak dia untuk puter-puter naik kendaraan. Tujuan utama memang cuma sight seeing tapi akhirnya mampir juga untuk makan soto bu Tris di daerah Sumber, Solo. Soto ini merupakan langganan istri sejak dia mengandung Ime. Konon katanya, hanya soto dari warung inilah yang sanggup ia habiskan tanpa harus muntah saat awal-awal mengandung Ime. Sayangnya entah karena Ime sudah kenyang minum Energen atau memang rasanya sedang kurang mantaf, Ime hanya makan sedikit. Padahal biasanya ia termasuk suka makan soto, apalagi kalau sotonya agak bening seperti di tempat bu Tris.

Pulang dari makan, masih sempat puter-puter dulu baru kemudian pulang ke rumah. Pas di jalan kami bertemu dengan nenek yang habis membeli otak sapi khusus untuk Ime. Ime memang lagi senang makan otak baik otak ayam, bebek, atau sapi. Mungkin karena empuk itulah dia suka. Dan sesuai tebakan, Ime pun menghabiskan banyak otak yang sudah digoreng oleh neneknya.


Aimee Raya Hardono

Siang harinya setelah meninabobokan Ime, istri memberitahu kalau dia sudah hampir sampai di kantor dan meminta saya untuk menjemputkan. Saya pun bergegas untuk menjemput sang Istri sebelum dia menunggu terlalu lama. Hal ini juga menandakan berakhirnya tugas saya sebagai orang tua tunggal untuk sementara waktu. Selamat datang Mama, selamat kembali bertugas mengasuh anak bersama dengan suami tercinta hehe.

Sampai di rumah nenek, Ime masih bobo. Istri yang kelihatan sangat capek langsung masuk kamar dan memeluk Ime yang sedang tertidur pulas. Rupanya Ime pun menyadari hal itu dan langsung bangun, walau tidurnya belum terlalu lama. Ia sudah kangen berat dengan Mamanya.

Setelah istirahat sebentar kami pun pulang ke rumah Sukoharjo. Walaupun dalam perjalanan naik motor kami membawa barang yang begitu banyak namun Puji Tuhan kami bisa selamat sampai tujuan.

Saya sangat menikmati masa-masa menjadi orang tua tunggal, walau sebenarnya saya juga merasa nyaman ketika ada istri yang mendampingi. Pelajaran berharga dari hal ini ialah mendidik anak berdua (suami dan istri) merupakan sesuatu yang sangat berharga terutama bagi seorang anak. Walaupun demikian, sebagai seorang ayah kita juga harus siap bila harus sendirian menjadi seorang ayah.

1 thought on “Menjadi Orang Tua Tunggal – Hari 2”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *