Bertemu dengan Sidik Nugroho

Sidik Nugroho merupakan salah satu penulis yang saya kenal secara online dan kemudian jumpa darat pada tahun 2005. Sejujurnya saya agak lupa pada pertemuan pertama soalnya kami bertemu dalam acara temu bersama Komunitas Penjunan dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Pertemuan berikutnya terjadi pada 20 Desember 2012 di Solo. Di pertemuan inilah saya banyak belajar mengenai kepenulisan dari beliau.

Pertemuan ini sebenarnya tidak terencana. Berawal dari status mas Sidik di facebook yang mengatakan kalau dia sekarang di Solo. Pertemuan pun akhirnya direncanakan di salah satu supermarket di kota Solo.

Terus terang saya kagum dan juga malu mendengar pengakuannya soal saya. Saya kagum karena dia masih ingat kapan pertama kali jumpa darat dengan saya. Beliau juga masih ingat bahwa saya pernah berkirim puisi dan meminta pendapat beliau soal puisi tersebut. Nah, malu karena saya lupa pernah melakukan hal tersebut 🙂

Sidik Nugroho

Secara umum mas Sidik termasuk pribadi yang menyenangkan dan tidak segan berbagi ilmu soal kepenulisan. Ada beberapa poin penting soal menulis yang dibagikan oleh mas Sidik.

1. Jangan Melihat ke Belakang
Tulislah sampai selesai dan jangan pernah melihat paragraf sebelumnya. Dengan melihat ke paragraf sebelumnya akan memancing pikiran untuk mengubah paragraf tersebut dan berpontensi mengubah seluruh isi tulisan. Selain itu kebiasaan tersebut juga akan menyebabkan banyak waktu terbuang percuma.

Hal inilah yang sering saya lakukan saat sedang asyik menulis. Waktu terbuang percuma selama 1 jam hanya untuk mengolah 2 – 3 paragraf saja.

2. Endapkan Dulu
Jika tulisan sudah selesai (poin 1 sudah selesai) maka endapkan (diamkan) terlebih dahulu selama beberapa hari. Hal ini bertujuan untuk menyegarkan pikiran kita yang sudah buthek karena tulisan yang kita buat 🙂

3. Edit ketika sudah Selesai
Tahap terakhir ialah mengubah atau edit tulisan tersebut. Setelah beristirahat beberapa hari, tentu pikiran sudah segar. Saat itulah kita baca tulisan dari awal, perbaiki bila ada kata yang tidak enak dibaca atau tidak sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan).

Sebagai catatan, perlu dijaga jangan sampai kita mengubah alur cerita atau topik tulisan. Oleh karena itu sebaiknya kita sudah tahu akhir dari tulisan sebelum mulai menulis.

Setelah sekian lama bertukar pikiran akhirnya kami pun berpisah. Tidak lupa kami berphoto sebagai bukti nyata bahwa kami pernah bertemu 🙂

Oh ya buku karya mas Sidik adalah

  1. Never be Alone, Penerbit Andi, kumpulan cerpen, ditulis bersama Arie Saptaji, 2005
  2. Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pencarian Kolam Mukjizat, Pustaka Ninja (indie), novel fantasi anak, 2011
  3. 366 Reflections of Life: Kisah-kisah Kehidupan yang Meneduhkan Hati, Bhuana Ilmu Populer (Kompas Gramedia), Inspirasi (Umum), 2012

4 thoughts on “Bertemu dengan Sidik Nugroho”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *