Mari Mengajari Anak untuk Tidak Egois
Ada sesuatu yang membuat saya senang dan juga bangga ketika pagi ini menemui Aimee saat dia istirahat sekolah. Saya melihat dia mengambil bekal rotinya lalu membagikan ke teman-temannya. Senang karena saya melihat anak saya tidak menjadi orang yang egois. Bangga karena saya mampu mendidik dia untuk tidak menjadi anak yang egois. Setidaknya sampai dengan tulisan ini di posting 🙂 Lebih dari itu, saya memang ingin Aimee tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mencintai sesama baik dalam perkataan maupun tindakan.
Sifat egois itu selalu ada pada diri anak-anak tetapi bukan berarti sifat tersebut dibiarkan tumbuh dan menggerogoti kehidupan anak. Sebagai orang tua kita harus memberantasnya. Harapannya anak dapat tumbuh dalam kepedulian terhadap sesama.
Ingat manusia ialah Homo Homini Socio, manusia ialah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan peran serta orang lain dalam kehidupan ini.
Ajarilah dengan Teladan
Cara termudah untuk mengajari anak agar tidak egois ialah dengan memberikan contoh atau teladan yang baik. Anak belajar dari melihat, terutama apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Bila ia selalu melihat orang tuanya tidak sungkan untuk memberi atau berbagi dengan yang lain maka anak pun akan ikut melakukannya. Sebaliknya bila ia sering melihat ayahnya suka memarahi orang lain maka anak pun akan ikut suka memarahi teman-temannya.
Tutur kata kata memang penting tetapi yang lebih penting lagi ialah perbuatan.
Jika anak sering melihat orang tuanya tidak ewo ketika memberi, suka berbagi makanan dengan temannya, berbagai cerita dengan anak, dan hal-hal baik lainnya maka anakpun akan menirukannnya.
Anak memang cenderung ingin menang sendiri, ingin apa-apa untuk dirinya sendiri. Namun, anak juga dapat diarahkan karena mereka adalah peniru yang baik.
Yuk ajari anak agar tidak egois 🙂
7 Responses to Mari Mengajari Anak untuk Tidak Egois
Leave a Reply Cancel reply
Hardono adalah
Saya adalah seorang anak, suami, ayah, pengrajin website, pengguna teknologi selular, penikmat musik, film, buku, olahraga, dan senang mengkritik para politikus saat ini. Melalui blog ini saya ingin mencoba berbagi berbagai hal yang saya temui dalam perjalanan kehidupan saya kepada para pembaca. Semoga blog ini memberkati Anda.
Archives
Recent Posts
- Bertemu dengan Sidik Nugroho
- Mari Mengajari Anak untuk Tidak Egois
- Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- Review Ringan Cross Andromeda A8T
- Daun Salam dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
- 7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Anak
- 5 Cara Menjaga Kesehatan dan Menjauhi Obat
- 5 Efek Samping Mengerikan dari Antibiotik Kimiawi
- Teenlit Tidak Harus Tentang Cinta – Sebuah Pandangan untuk Novel Warrior : Sepatu Untuk Sahabat
- Mengakses Informasi Beasiswa dari Email
Recent Comments
- ega on Mencari Informasi Beasiswa Kristen
- aldi on Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- iman on Promo SMS Unlimited dari XL
- afit on Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- siti khadijah on Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- hirdhan on Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- Martasari Sihombing on Haruskah Beribadah di Gereja setiap Hari Minggu?
- habibi on 7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Anak
- Mahfuzil Ikhwan on Bagaimana Mengatasi Masalah 403 saat Mengunduh dari Play Store
- Benny on Registrasi Paket CDMA XL
anak saya harus diajari nih..munpung masih blom 2 tahun
boleh juga nih di ajarin sama anak saya juga.. he..
w sempet di masukin sekolah kprribadian,, sekarang gw udah ngerti sosialisasi apalagi semenjak internet booming,
semenjak dini memng harus di ajarkan hal itu, karna jika kalo udah gde baru di ajarin, bisa2 di mentahkan argumen babehnya
wah , itu perlu banget yang seperti itu, seharusnya cara itu harus mulai diajarkan sejak dini 🙂 thank’s buat infonya 😀
wah bagus tuh perlu dikembangkan……
harusnya hal ini diterapkan mulai dini baik lingkungan maupun keluarga